Alun - alun kidul Yogyakarta, sering disebut alkid oleh warga jogja merupakan salah satu kompleks bangunan bagian belakang Kraton Yogyakarta. Alun - alun yang terkesan biasa pada waktu siang ini ternyata merupakan penyeimbang alun - alun utara. Alkid, menurut cerita di lambangkan dengan simbol gajah, yang bermakna menenangkan meskipun jika malam minggu ramai dengan pengunjung.
Menjelang waktu maghrib, merupakan awal keramaian alkid. Mulai dari para pedagang dan penyedia becak, sepeda untuk disewakan kepada pengunjung. Biasa pengunjung mulai berdatangan selepas maghrib. Ada yang hanya sekedar nongkrong, bermain bersama keluarga, dan mencari berkah lewat "MASANGIN" (berjalan dari depan batas alun-alun depan Sasono Hinggil Dwi Abad hingga melewati tengah-tengah kedua Ringin Kurung dengan mata ditutup). Menurut masyarakat sekitar, bagi mereka yang bisa melewati (masangin), keinginannya akan banyak yang terkabul, tentunya atas kehendak Tuhan juga.
Pengunjung bisa keliling alkid dengan menyewa becak dan sepeda yang berjajar di seputaran alkid. Untuk becak, tarifnya berkisar antara 20-25 ribu untuk 3 putar.
Setelah anda capek berputar-putar dengan becak dan sepeda, anda bisa menikmati hidangan angkringan khas jogja. Menunya antara lain, Wedang Ronde, Wedang Jahe yang lumayan bisa menghangatkan badan, Aneka Kopi, Minuman Dingin, Mie Instan, Jagung Bakar maupun Roti Bakar. Harga hidangan tersebut juga cukup murah.